Menyorot Anugerah Adipura atas Kabupaten Trenggalek


Sudah kelima kalinya kabupaten Trenggalek mendapatkan penghargaan adipura dari presiden SBY sebagai kota kecil terbersih diindonesia. Ini merupakan perolehan yang menggembirakan bagi Kabupaten Trenggalek sekaligus kabar positif bahwa Trenggalek merupakan kota  yang sukses dengan kebersihannya.

Dimulai tahun 2008, 2010, 2012, 2013 dan terakhir tahun 2014 Kabupaten Trenggalek mampu mengantongi penghargaan bergengsi di bidang kebersihan. Anugerah adipura yang merupakan penghargaan untuk Kabupaten/kota diindonesia dinilai berdasarkan kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup, ada 4 kategori yang diangkat, yaitu kota metropolitan (berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa), Kota besar (500.001-1 juta jiwa), Kota sedang (100.001-500 ribu jiwa) dan kota kecil (kurang dari 100 ribu jiwa

Dengan peraihan anugerah adipura ini pemerintah kabupaten Trenggalek mengabadikannya dalam sebuah monumen yang bernama Monumen Adipura Kabupaten Trenggalek, tak tanggung-tanggung monumen ini menelan biaya sekitar Rp. 182.694.000,-. Bangunan ini terletak di alun-alun kota trenggalek sebelah utara, lengkap dengan airmancurnya.

Benarkah Kabupaten Trenggalek Bersih?

Jika dinilai dari sisi letak kota maka pertanyaan ini bisa dijawab dengan memakai beberapa kriteria letak wilayah, yang pertama wilayah kota dan wilayah perdesaan, wilayah perdesaan sendiri dikategorikan menjadi wilayah perdesaan kawasan wisata, dan wilayah perdesaan kawasan industri. Jika kita mengkategorikan kebersihan kota trenggalek berdasarkan wilayah maka bisa dipastikan trenggalek belum bersih-bersih amat.

Yang pertama, wilayah perkotaan. Memang sekitar area ini sudah disediakan petugas kebersihan, setiap pagi dan sorehari  kota area alun-alun akan dibersihkan oleh para petugas, dan ini merupakan fasilitas yang disediakan pemerintah untuk menjaga kebersihan kota, jadi wilayah perkotaan bisa dikatakan bersih.

Yang kedua wilayah perdesaan kawasan industri. Yang saya maksud disini adalah kawasan dimana banyak para pengusaha melakukan aktifitas usahanya. Saya ambil contoh, lokasi sekitar area pemindangan di seluruh kabupaten trenggalek, pengusaha dan pemerintah belum memaksimalkan pengelolaan limbah pindang secara baik dan prosedural. Air limbah bekas perebusan pemindangan langsung dibuang ke sungai, dan ini menyebabkan pemandangan yang tidak sedap, air akan menjadi hitam dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Hal ini juga mempengaruhi ekosistem yang ada di area sekitar sungai. Jadi ini mengecilkan point trenggalek dalam hal kebersihan, mengingat kawasan ini adalah bagian dari kabupaten trenggalek.
Jika kita mengkategorikan kebersihan kota trenggalek berdasarkan wilayahnya maka bisa dipastikan trenggalek belum bersih-bersih amat.
Yang ketiga, wilayah perdesaan kawasan wisata. Sekitar 15 tempat wisata berada dikabupaten trenggalek, baik wisata pantai goa, pemandian, prasasti, dan hutan kota. Dan semuanya belum terbebas dari sampah yang bertebaran dimana-mana, terutama sampah plastik yang jika tidak dipungut dan dibakar akan tetap ada sekitar 100 tahun. Jelas ini merupakan kawasan yang kurang bersih, alhasil point kebersihan lingkungan bisa turun karena kesadaran masyarakatnya sendiri kurang

Kalau begitu, apakah penghargaan adipura pantas didapatkan kabupaten trenggalek?

Tentu saja pantas, jika saja Kabupaten trenggalek mendapatkan Anugerah adipura ini maka itu sudah diperbandigkan dengan kabupaten/kota lainnya, disana sudah ada tim yang menilai kabupaten/kota manakah yang layak mendapatkan anugerah. dan trenggalek pun juga mempunyai satgas adipura yang bekerja untuk membawa kabupaten trenggalek untuk mendapatkan penghargaan adipura.

Penghargaan sudah didapatkan, lalu apa yang harus dilakukan agar penghargaan ini bertahan?

Banyak yang harus dilakukan, kabupaten trenggalek bukan hanya punya pemerintah, masyarakat yang berada di wilayah kabupaten juga mempunyai hak atas trenggalek, ini harusnya sudah bisa dijadikan modal untuk menyadarkan diri masing-masing bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Membuang sampah sembarangan, mengotori sungai dengan limbah dan merusak tanaman dihutan adalah perilaku yang tidak menghormati kabupatennya sendiri, ini tidak bisa dikatakan mempunyai trenggalek, tapi malah melukai trenggalek  sendiri.

Ketika pemerintah sudah memberikan fasilitas kebersihan baik itu tempat sampah atau pembangunan lokasi wisata, maka sudah sepatutnya masyarakat menjaganya, menjaga bukan berati harus membersihkan, dengan membuang sampah pada tempatnya sudah bisa dikatakan menjaga.

Namun jika pemerintah sebagai pemegang kuasa pemerintahan serta yang mempunyai biaya untuk pelestarian lingkungan dan menjaganya tidak mau tau atas kebersihan ditrenggalek, maka sudah pasti tugas masyarakat untuk mengingatkannya.

Jadi dengan hasil yang diperoleh kabupaten trenggalek atas penghargaan adipura sebagai kota kecil terbersih ini, mari kita mengingatkan diri masing-masing, penghargaan ini perlu di pertahankan, dan gaya hidup yang egois serta tidak peduli atas lingkungannya harus segera disingkirkan. Demi majunya Kabupaten Trenggalek semua orang wajib menjaganya.

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Menyorot Anugerah Adipura atas Kabupaten Trenggalek"

  1. Masyarakat, satgas dan pemerintah harus bersinergi, sediakan tempat sampah unik dilingkungan sekitar,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tempat sampah unik seperti apa mas? sepertinya menarik

      Delete
  2. Masih jaman penggunaan kertas? Coba deh mulai sekarang mulai membiasakan diri menggunakan Tray Makanan Kertas untuk makan di resto ataupun tempat makan pinggir jalan. Selain itu jangan buang sampah sembarangan.

    ReplyDelete